Yogyakarta – Senin (12/2), mahasiswa STMIK Pringsewu kembali
mengadakan kunjungan media ke harian Kedaulatan Rakyat. Seperti yang
sebelumnya, kunjungan ini bertujuan untuk mendapat pengetahuan dari redaksi
Kedaulatan Rakyat serta mengetahui proses penerbitan koran di tempat ini dengan
jumlah peserta 250 orang meliputi mahasiswa dan dosen pendamping.
Kedatangan
mahasiswa STMIK Pringsewu disambut
oleh Suci dilanjut Taufik, S.Ag., M.T.I selaku perwakilan dosen pendamping.
Agenda hari itu dimulai dengan pemberian materi singkat oleh Suci Kedaulatan
Rakyat, mengenai sejarah Kedaulatan Rakyat dan proses penerbitan. Kedaulatan
Rakyat merupakan salah satu koran tertua di Indonesia. Harian ini berdiri pada
tanggal 27 September 1945, artinya Kedaulatan Rakyat sudah seusia dengan negara
ini. Pada masa itu, Kedaulatan Rakyat didirikan oleh H. Samawi dan H. Madikin
sebagai alat penyambung lidah. Kedaulatan Rakyat merupakan koran lokal
Yogyakarta, dan sampai saat ini tidak dijadikan koran nasional. Sebab isi
berita dalam koran ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Suci menyampaikan rasa senang mendapat kunjungan
yang kedua kalinya dari mahasiswa STMIK PringsewuLampung, karena sering juga mendapat kunjungan
sejenis dari berbagai perguruan tinggi dan mengapresiasi mahasiswa untuk
mengetahui media pers berupa surat kabar lokal dengan perkembangan historical
skh sejak jaman orla sampai mantan menteri penerangan Harmoko orba sampai
perkembangan terkini skh yang masuk urutan 7 surat kabar nasional yang asli
lahir dari masyarakat jogja.
Sementara
Taufik, S.Ag., M.T.I menyampaikan kunjungan mahasiswa merupakan sharing
knowladge sejarah surat kabar tertua berdiri th 45 dan sharing proses manajemen
surat serta sejarah perkembangan surat kabar tertua serta kunjungan ke
percetakannya serta musium surat kabar dari jaman Soekarno dan Hatta serta
kontribusi surat kabar lokal jawa yg menjadi corong suara rakyat jogyakarta
yang mengaspirasikan suara dan hati rakyat, mahasiswa dituntut untuk peka
terhadap isu-isu yang berkembang dimedia massa baik itu media cetak, elektronik
maupun online, karena jika tidak maka akan ketinggalan banyak informasi dan
tentunya untuk melatih softskill mahasiswa kami karena dewasa ini mahasiswa
tidak hanya diberikan teori saja tetapi teori tersebut harus mampu diterapkan
dan diaplikasikan oleh mereka sehingga harapannya nanti ketika mahasiswa lulus
mereka sudah tidak canggung untuk terjun dalam dunia kerja.
Taufik menambahkan, kunjungan ini adalah
kesempatan yang baik bagi mahasiswa mahasiwi kami, untuk menilik lebih jauh
mengenai proses bisnis media yang dalam hal ini adalah Harian Kedaulatan
Rakyat, diharapkan mahasiswa kami mampu memperoleh wawasan baru mengenai industri
media cetak, ucapnya.
Setelah diruang pertemuan selesai, untuk
mengetahui langkah-langkah percetakan, mahasiswa STMIK Pringsewu diajak
memasuki ruang penjilidan. Disana mahasiswa STMIK Pringsewu dipandu oleh Budi
pembimbing SKH Kedaulatan Rakyat, di ruang penjilidan mahasiswa STMIK Pringsewu
ditunjukkan bagaimana proses penjilidan. Proses penjilidan ada beberapa tahap
diantaranya melipat, mengatur, memotong, dan menjahit kertas. Resiko tangan
operator terpotong oleh mesin sangatlah kecil karena terdapat sensor. Sedangkan
di ruang percetakan Budi menunjukkan mesin Goss Magnum seharga 30 milyar. Mesin
ini mempunyai kemampuan daya cetak 60.000 ekslempar per jam. Mesin ini juga
dapat dioperasikan lewat komputer, ucapnya. (*na)
Sumber:
#http://stmikpringsewu.ac.id/stmik-pringsewu-kunjungan-jurnalistik-di-kedaulatan-rakyat/
0 Response to "STMIK PRINGSEWU – KUNJUNGAN JURNALISTIK DI KEDAULATAN RAKYAT "
Posting Komentar